Tips Integrasi MinIO Sebagai Primary Storage Di Carbonio Enterprise Edition

Halo semuanya! Kali ini saya mau berbagi sedikit tips tentang cara setup MinIO sebagai primary storage di Carbonio. Buat kalian yang baru mulai pakai Carbonio, mungkin masih bingung gimana cara integrasiin storage eksternal kayak MinIO biar bisa dipakai langsung buat nyimpen data mail, attachment, dan sebagainya. Nah, di sini kita bakal bahas step-by-step-nya dengan cara yang simpel dan bisa langsung kalian ikuti.

1. Siapkan MinIO Terlebih Dahulu

Pastikan kalian udah punya server MinIO yang aktif dan bisa diakses dari server Carbonio kalian.
Biasanya MinIO dijalankan di port 9000 atau 9001 (tergantung konfigurasi), contohnya:

http://minio.afatyo.id:9000

Jangan lupa juga buat catat Access Key dan Secret Key dari MinIO, karena dua ini nanti bakal dipakai saat kita daftarin bucket di Carbonio.

2. Buat Bucket di Carbonio

Langkah pertama dari sisi Carbonio adalah buat bucket yang bakal nyambung ke MinIO.
Gunakan perintah berikut:

carbonio core doCreateBucket MINIO nama-bucket access-key secret-key url-minio

Contohnya:

carbonio core doCreateBucket MINIO carbonio-bucket ABCDEFGHIJKLMNOP QRSTUVWXYZ123456 http://minio.afatyo.id:9000

Kalau berhasil, nanti bucket ini akan otomatis terdaftar dan bisa dicek lewat command list bucket.
Bucket ini nantinya jadi wadah utama untuk volume penyimpanan Carbonio.

3. Buat Volume dari Bucket Tersebut

Setelah bucket berhasil dibuat, lanjut ke langkah berikutnya: buat volume dengan perintah:

carbonio powerstore docreatevolume MINIO nama-volume type uuid-bucket centralized true

Contoh implementasi:

carbonio powerstore docreatevolume MINIO primary-volume message 123e4567-e89b-12d3-a456-426614174000 centralized true

Catatan:

  • type biasanya bisa diisi dengan message untuk email store atau blob tergantung kebutuhan.
  • uuid-bucket bisa kalian dapat dari hasil perintah carbonio core listBuckets.

4. Set Volume Sebagai Current (Aktif)

Nah, kalau volume udah berhasil dibuat, tinggal satu langkah lagi biar dia jadi primary storage aktif.

Gunakan perintah:

carbonio powerstore doUpdateVolume MINIO nama-volume current_volume true

Contoh:

carbonio powerstore doUpdateVolume MINIO primary-volume current_volume true

Dengan perintah ini, volume MinIO yang baru kalian buat bakal langsung jadi volume utama di Carbonio.

5. Verifikasi dan Tes

Setelah semua langkah di atas selesai, kalian bisa verifikasi hasilnya dengan perintah:

carbonio powerstore listVolumes

Pastikan volume yang kalian buat statusnya udah current_volume = true.

Coba kirim satu-dua email buat ngetes apakah data tersimpan di MinIO. Kalau konfigurasi sukses, kalian bakal bisa lihat file atau blob baru muncul di bucket MinIO tadi.

Kesimpulan

Integrasi MinIO ke Carbonio itu sebenernya nggak sulit, asal kita tahu urutannya:

  1. Buat bucket di Carbonio → pointing ke MinIO
  2. Buat volume dari bucket
  3. Set volume jadi current
  4. Tes dan pastikan MinIO bisa menampung data

Dengan setup kayak gini, kalian bisa punya storage yang fleksibel, scalable, dan hemat biaya, terutama kalau dijalankan di lingkungan on-premise.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *