Setelah semua komponen Carbonio berhasil diinstal dan layanan-layanannya udah jalan mulus, tibalah saatnya masuk ke tahap penting: ngaktifin backup. Ibarat rumah, ini tuh kayak pasang sistem keamanan biar kalau ada apa-apa, semua data tetap aman dan bisa dipulihkan kapan pun.
Langkah Awal: Nyiapin Tempat Simpen Cadangan
Waktu pertama kali gua setting, hal yang paling penting itu nyiapin storage buat backup.
Gua pakai direktori default di:
/opt/zextras/backup/zextras
Tapi ini bisa diganti bebas, tergantung di mana lo mau naro hasil backup-nya.
Yang penting, kapasitasnya jangan pelit — minimal 80% dari total ukuran primary + secondary volume, biar gak kehabisan space di tengah jalan.
Setelah itu, gua ubah permission-nya biar service zextras
bisa akses penuh:
chown zextras:zextras /opt/zextras/backup/zextras
Sekilas kelihatan sepele, tapi kalau lupa bagian ini, siap-siap aja error permission denied pas proses jalan 😅
Ngurangin Spam Notifikasi
Nah, waktu pertama kali backup jalan, gua kaget karena notifikasinya muncul terus tiap menit.
Akhirnya gua turunin level log-nya biar gak terlalu rame:
carbonio config set global ZxCore_LogLevel 0
Kalau nanti butuh detail lebih banyak lagi, tinggal balikin ke normal pakai:
carbonio config set global ZxCore_LogLevel 1
Dan buat ngecek level yang lagi aktif:
carbonio config dump global | grep LogLevel
Ganti Lokasi Backup (Kalau Mau Sedikit Kustomisasi)
Kadang ada juga yang gak mau taruh backup di direktori default. Gua sempat pindahin ke lokasi lain pakai perintah:
carbonio config set server $(zmhostname) ZxBackup_DestPath /opt/carbonio-backup
Abis itu, jangan lupa jalankan SmartScan buat inisialisasi pertama. Bisa lewat Admin Console, bisa juga dari CLI terserah mana yang nyaman.
Aktifin SmartScan dan Jadwalnya
Nah, ini bagian krusial. SmartScan itu ibarat “otak” dari proses backup Carbonio. Kalau dia gak aktif, backup dan restore gak bakal jalan sama sekali. Jadi pastiin service-nya selalu hidup tiap kali mau backup otomatis atau manual.
Ngatur Retensi: Biar Gak Penuh Tapi Tetap Aman
Terakhir, gua atur Retention Policy ini penting banget buat ngejaga agar disk gak cepat penuh, tapi data tetap aman buat jangka waktu tertentu.
Biasanya gua atur berdasarkan kebutuhan server dan kapasitas storage yang ada.
Jadi, setelah semua langkah itu dijalanin, backup Carbonio gua udah otomatis jalan tiap hari tanpa drama.
Setiap kali gua cek log-nya dan liat semua status hijau, rasanya kayak liat server tersenyum lega 😄