Beberapa distro Linux terbaru (kayak Ubuntu Server atau Debian minimal) lebih suka pakai systemd-networkd buat ngatur jaringan. Buat kalian yang pengen setting IP static tanpa ribet, berikut langkah-langkah praktisnya.
1. Buat file konfigurasi .network
Pertama, kita bikin file konfigurasi untuk interface. Misalnya interface kalian namanya ens18
:
sudo nano /etc/systemd/network/10-ens18.network
Isi dengan:
[Match]
Name=ens18
[Network]
Address=192.168.1.100/24
Gateway=192.168.1.1
DNS=8.8.8.8
DNS=1.1.1.1
Keterangan:
Name=ens18
→ sesuaikan dengan nama interface (cek pakaiip link
).Address=192.168.1.100/24
→ IP + netmask.Gateway=192.168.1.1
→ default gateway.DNS=...
→ bisa isi lebih dari satu.
2. Restart systemd-networkd
Supaya konfigurasi baru dipakai:
sudo systemctl restart systemd-networkd
3. Enable supaya aktif saat boot
Biar nggak ilang setelah reboot, enable service-nya:
sudo systemctl enable systemd-networkd
sudo systemctl enable systemd-resolved
4. Cek hasil konfigurasi
Kalau sudah, pastikan IP static berhasil terpasang:
ip addr show ens18
ip route
resolvectl status
Dengan cara ini, konfigurasi jaringan jadi lebih rapi dan gampang di-maintain. Kelebihannya, kita nggak perlu ribet utak-atik file Netplan atau khawatir kalau update sistem bikin konfigurasi berubah. Semua sudah ditangani langsung sama systemd, yang notabene jadi komponen inti di banyak distro modern.
Buat kalian yang sering main di server, ngerti cara setting jaringan lewat systemd-networkd ini bisa jadi “senjata tambahan”. Kadang ada kasus di mana Netplan nggak jalan sesuai harapan, atau environment tertentu lebih stabil kalau pakai systemd. Jadi, punya opsi ini bikin kita lebih fleksibel dalam ngatur server.
Intinya, setting static IP dengan systemd-networkd itu simpel, powerful, dan bisa diandalkan. Tinggal satu file konfigurasi, enable service, lalu cek hasilnya. Done!