Malam, Motor, dan Pikiran yang Tenang

Ada sesuatu yang sulit dijelaskan dari perjalanan malam naik motor. Angin yang dingin, jalanan yang sepi, dan suara mesin yang konstan semuanya kayak jadi irama buat kepala yang lagi penuh.

Saya nggak tahu sejak kapan mulai suka jalan malam. Mungkin karena di jam segitu, dunia rasanya nggak nuntut apa-apa. Nggak ada pesan yang harus dibalas, nggak ada obrolan yang perlu dipikirin, cuma saya, motor, dan arah yang nggak selalu jelas.

Lampu jalan jadi satu-satunya teman yang nggak pernah nyela. Kadang saya berhenti di pinggir jalan, matiin mesin, liatin kota dari jauh. Ada rasa lega yang nggak bisa dijelaskan, kayak semua ribut di kepala ikut padam bareng suara mesin yang berhenti.

Naik motor malam itu bukan tentang tujuan. Kadang malah nggak penting mau ke mana. Yang penting cuma ngerasain angin, jalanan kosong, dan kesempatan buat diam bukan karena sedih, tapi karena akhirnya bisa tenang.

Dan setiap kali pulang, ada bagian dari diri saya yang rasanya jadi lebih ringan. Kayak semua hal yang tadinya ribet, ikut hilang di sepanjang jalan yang dilewati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *