Ada sesuatu yang berbeda dari jalanan kampung di malam hari. Bukan cuma karena sepi, tapi karena setiap langkah terasa lebih jujur. Nggak ada hiruk-pikuk kendaraan, nggak ada lampu toko yang menyilaukan cuma suara jangkrik, angin yang lewat pelan, dan lampu jalan yang temaram, kadang cuma satu dua yang masih nyala.
Saya sering jalan kaki di situ kalau malam, sekadar menenangkan pikiran. Asal melangkah aja, tanpa tujuan. Kadang lewat rumah tetangga yang masih nyala TV-nya, kadang cuma lewat sawah yang mulai diselimuti kabut tipis. Udara malam di kampung tuh punya cara sendiri buat bikin hati tenang dingin tapi nggak menusuk, sunyi tapi nggak sepi.
Ada kalanya saya berhenti sebentar di pinggir jalan, ngelihat bintang. Di kota, susah banget nemuin pemandangan kayak gini. Tapi di sini, langitnya bersih. Kadang ada satu dua bintang yang kelihatan paling terang, seolah lagi nyapa dari jauh.
Jalanan malam di kampung juga ngingetin saya, kalau hidup nggak selalu harus rame. Kadang, hal-hal sederhana kayak udara malam, suara serangga, dan langkah pelan di jalan berdebu itu udah cukup buat ngerasa hidup.