Consul adalah salah satu komponen inti dalam platform Carbonio yang berfungsi sebagai service discovery dan service orchestration. Dalam sebuah sistem kolaborasi seperti Carbonio yang terdiri dari banyak layanan terpisah misalnya mailbox, directory-server, MTA, powerstore, backup, dan modul lainnya diperlukan mekanisme yang memastikan semua service ini dapat saling mengetahui keberadaan satu sama lain, mengecek status kesehatannya, dan menjaga konsistensi konfigurasi di seluruh node. Di sinilah Consul berperan.
1. Fungsi Utama Consul dalam Carbonio
a. Service Discovery
Carbonio memiliki banyak komponen yang berjalan secara independen. Tanpa konsistensi informasi antar layanan, sistem bisa menjadi tidak stabil. Consul menyimpan daftar semua service yang aktif, lokasi mereka (IP/port), serta status kesehatannya. Ketika sebuah modul butuh berkomunikasi, ia tidak harus tahu IP statis; cukup query ke Consul, lalu Consul mengembalikan informasi service yang aktif.
b. Health Check & Monitoring
Consul melakukan health check otomatis terhadap semua service Carbonio. Jika sebuah layanan mati, bermasalah, atau lambat merespon, Consul menandai service tersebut sebagai unhealthy. Ini membantu Carbonio untuk mengambil tindakan otomatis, misalnya mematikan sementara service, restart, atau menggunakan service lain dalam cluster (jika multi-node).
c. Distributed Key-Value Store
Consul menyediakan KV store yang digunakan Carbonio untuk menyimpan konfigurasi sistem.
Contohnya:
- konfigurasi powerstore
- konfigurasi backup
- informasi cluster
- status sinkronisasi antar node
Dengan KV store, perubahan konfigurasi hanya perlu dilakukan sekali dan akan disebarkan ke semua node secara otomatis dan konsisten.
d. Cluster Coordination
Pada instalasi multi-node atau HA (High Availability), Consul berfungsi mengatur koordinasi antar node. Ia memastikan setiap node memahami:
- siapa leader
- siapa follower
- service mana yang aktif
- peran masing-masing komponen dalam cluster
Tanpa Consul, Carbonio tidak bisa berjalan baik dalam mode cluster.
2. Kenapa Carbonio Menggunakan Consul?
Ada beberapa alasan kenapa platform modern seperti Carbonio memilih Consul sebagai fondasi service discovery:
- Stabil dan mature
Consul sudah banyak dipakai di sistem besar seperti VMware, Cisco, Datadog, dan perusahaan besar lainnya. - Mendukung multi-node dengan mudah
Carbonio dirancang untuk bisa berjalan secara horizontal (scalable), dan Consul membantu mensinkronkan semua node. - Toleran terhadap kegagalan
Jika satu node mati, Consul tetap bisa menjaga konsistensi cluster melalui mekanisme quorum dan gossip protocol. - Integrasi native yang kuat
Semua modul Carbonio sudah dikembangkan untuk berinteraksi langsung dengan Consul.
3. Dampaknya Jika Consul Bermasalah
Karena peran Consul sangat penting, jika Consul rusak atau tidak berjalan, maka biasanya akan muncul efek seperti:
- Service tidak dapat berkomunikasi satu sama lain
- Modul Carbonio gagal start karena tidak bisa menemukan konfigurasi
- Cluster menjadi tidak konsisten
- Health check gagal sehingga beberapa service ditandai down
Oleh karena itu, memastikan Consul stabil adalah salah satu tugas penting sysadmin Carbonio.
4. Bagaimana Sysadmin Berinteraksi dengan Consul?
Biasanya kalian jarang berinteraksi langsung dengan dashboard atau CLI Consul, karena Carbonio mengatur semuanya secara otomatis “di belakang layar”.
Namun, kadang kalian ingin:
- mengecek status service
- melihat konfigurasi cluster
- melakukan debug saat ada service gagal
Untuk keperluan itu, Carbonio menyediakan cara untuk mengakses UI Mesh/Consul, biasanya dengan membuat token dan SSH tunnel ke server, karena interface hanya terbuka di localhost demi keamanan.
Kalian bisa cek di artikel berikut: https://afatyo.web.id/cara-akses-carbonio-mesh-administration-interface/
Kesimpulan
Consul merupakan komponen vital dalam ekosistem Carbonio. Ia memastikan seluruh layanan dapat berjalan dengan stabil, saling terhubung, dan memiliki konfigurasi yang konsisten, baik dalam mode single-node maupun multi-node. Dengan adanya Consul, sysadmin dapat menikmati sistem yang lebih reliabel, mudah dikelola, serta scalable secara horizontal tanpa konfigurasi yang rumit.